Kiat memilih alat pembayaran online

Suatu hari seorang pengusaha kerajinan enceng gondok tampak sedang berkerut dahi. Ia ingin memasarkan hasil kerajinannya melalui situs internet, tapi masih bingung bagaimana ia harus bertransaksi dengan orang-orang diseberang sana. Apakah ia harus dengan dolar, rupiah atau mata uang lainnya?

Fenomena seperti ini seringkali ditemui pada pengusaha kecil yang hendak menancapkan bisnisnya di dunia maya. Kehadiran internet memang telah menggoda banyak praktisi bisnis untuk berlomba-lomba melebarkan sayap ke seantero jagat.

Internet bak mesin ajaib yang mampu melipat dunia dan membuat sebuah lalu lintas bisnis yang tak pernah terbayangkan pada abad-abad sebelumnya. Melalui internet seorang udik pun punya kesempatan menjual produknya secara global.

Tapi, sayangnya, tak semua pelaku bisnis online mampu mendapat hasil optimal dari sistem bisnis yang mereka kembangkan di internet. Mengapa? Salah satunya karena mereka kurang jeli memperhatikan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi bisnis online mereka. Sebegitu fatalkah?
Siapapun tahu, dalam hukum penjualan berlaku, semakin banyak kemudahan yang ditawarkan maka semakin besar peluang produk yang terjual. Demikian pula hukum yang berlaku di dunia maya.

Sebelum benar-benar masuk ke bisnis online, Anda harus paham benar siapa target pasar Anda. Termasuk bagaimana kebiasaan konsumen Anda dalam bertransaksi online. Poin ini sangat penting karena nilai sebuah bisnis adalah bukan melulu dari apa yang Anda jual. Tapi juga ditentukan oleh kepada siapa Anda bicara.

Di sinilah Anda harus paham betul siapakah calon user produk Anda. Misalnya, jika sasaran Anda adalah konsumen lokal dengan produk-produk kelas menengah ke bawah, sebaiknya hindari bertransaksi dengan kartu kredit.

Mengapa? Karena sebagian besar masyarakat kita tidak friendly dengan kartu kredit. Jika Anda memaksakan diri hanya menerima penjualan dengan sistem paypal (kartu kredit), bisa jadi akan banyak konsumen Anda yang mengurungkan niatnya untuk membeli produk Anda.

Jika Anda sudah pahami perilaku bisnis calon konsumen Anda, barulah Anda bisa menentukan sistem pembayaran mana yang cocok bagi bisnis online Anda. Mau menggunakan transfer bank, kartu kredit, egold, atau malah semuanya?

Pembahasan dibawah ini mudah-mudahan bisa jadi pertimbangan Anda dalam memilih alat pembayaran online.

User friendly
Sampai saat ini metode transfer bank merupakan sistem pembayaran yang paling banyak digunakan untuk bisnis online yang berorientasi lokal. Hal ini tidak lepas dari maraknya penggunaan ATM sebagai alat transaksi bisnis yang bisa online 24 jam.

Kemudahan dan kecepatan transfer antarbank via ATM (plus layanan internet banking) menjadi faktor utama optimalisasi transaksi online di dalam negeri.

Bagi Anda yang hanya berorientasi pasar dalam negeri, sistem pembayaran ini adalah yang paling mudah diaplikasikan. Apalagi hampir semua nasabah bank kini ‘wajib’ memiliki ATM.

Sistem pembayaran via kartu kredit biasanya digunakan bagi Anda yang sudah siap go international. Sebab, pembayaran via bank lokal masih dirasa menyulitkan bagi calon konsumen dari negara lain.

Tapi Anda juga harus waspada karena transaksi via kartu kredit rentan dibobol para carder (pembobol kartu kredit). Di samping itu, banyak perusahaan luar negeri yang kini menolak transaksi pembayaran dengan kartu kredit dari Indonesia.

Alasannya, kredibilitas Indonesia masih diragukan! Kalau sudah begini, sebaiknya Anda pertimbangkan pilihan lainnya yang jauh lebih nyaman, yaitu egold!

Egold
Sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah egold atau ‘emas elektronik’ ini. Baiklah, mari kita bahas lebih dalam tentang apa dan bagaimana egold ini.

Egold merupakan alat pembayaran resmi di dunia maya yang mulai populer digunakan sejak tahun 1996. Sistem yang digunakan adalah mengikuti harga logam mulia (emas) dunia. Perhitungannya bukan dengan berapa besar nominal uang yang Anda simpan, tetapi berapa nilai emas yang Anda miliki di dunia maya.

Misalnya, jika Anda hari ini beli egold sebesar US$10 dengan asumsi 1 gram emas=US$1, maka Anda akan memiliki simpanan online yang setara dengan 10 gram emas.

Jika besok harga emas internasional naik menjadi 10 gram=US$11, maka jumlah nominal uang di rekening egold Anda juga otomatis berubah menjadi US$11. Karena itu, egold juga bisa Anda jadikan instrumen investasi di internet. Apalagi harga emas dunia cenderung naik mengikuti harga BBM.

Lalu bagaimana cara memiliki egold? Untuk memiliki egold tidaklah serumit seperti Anda membuat kartu kredit. Bahkan Anda bisa membuka rekening egold dengan saldo kosong.

Caranya tinggal Anda klik aja kolom rekening egold disamping artikel ini, lalu mengisi formulir data diri Anda. Tak jauh beda seperti membuat e-mail. Selanjutnya pihak bank egold akan mengirimkan nomor rekening Anda melalui e-mail.

Nomor rekening inilah yang nanti digunakan untuk transfer sesama pengguna egold. Sejauh ini dalam soal keamanan dan kenyamanan transaksi, egold masih lebih baik dari kartu kredit.

Untuk mengisi rekening egold Anda, Anda tinggal menghubungi counter egold. Begitu pula saat anda butuh menguangkan egold Anda ke dalam rupiah.

Di Indonesia, ada dua situs populer penerima layanan penukaran egold-rupiah (semacam money changer di dunia maya), yaitu www.indochanger.com dan www.greatachiever.com. Mereka inilah yang akan menguangkan egold ke dalam rekening bank Anda.

Jadi, jika Anda hendak menggunakan egold paling tidak Anda harus mendaftar dua account. Yang pertama untuk mendapat nomor rekening egold anda, dan di salah satu counter egold untuk menabung dan menukarkan egold Anda dengan rupiah.

Kiranya paparan diatas sudah sukup untuk memandu anda menentukan alat pembayaran yang cocok bagi bisnis online Anda. Anda bebas memilih menggunakan transfer bank, kartu kredit, egold atau malah ketiga-tiganya sekaligus. Bahkan dengan cara tradisional seperti cek atau weselpun juga tidak ada larangan!

Sumber: Tabloid Bisnis Uang No. 49/II 15 - 28 Juni 2006, dengan sedikit modifikasi.

http://moneyclub.wordpress.com/2006/10/05/kiat-memilih-alat-pembayaran-online

E-Currency Exchange Profits System

Economy News